Posted by : Anak Bone
Sabtu, 23 Juni 2012
Hakikat Ilmu Ekonomi Regional
1. Ilmu ekonomi regional adalah cabang
ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi dalam bahasan ilmu ekonomi
tradisional.
2. Ilmu ekonomi regional memiliki
kekhususan dalam menjawab pertanyaan where, yaitu tentang di mana lokasi dari
suatu kegiatan yang seharusnya, namun tidak menunjuk pada lokasi konkret.
3. Ilmu ekonomi regional pada umumnya
memiliki tujuan yang sama dengan teori ekonomi umum, yaitu full employment,
economic growth, dan price stability.
4. Ilmu ekonomi regional bermanfaat untuk
membantu perencana wilayah menghemat waktu dan biaya dalam memilih lokasi.
5. Pada implementasi fisik di lapangan,
ilmu ekonomi regional harus diimplementasikan dengan cabang ilmu lain yang
cocok dengan kegiatan yang akan dilakukan.
6. Ilmu ekonomi regional murni
membicarakan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan wilayah. Terdapat 2
kelompok ilmu yang lazim menggunakan ilmu ekonomi regional sebagai peralatan
analisis. Regional science adalah gabungan berbagai disiplin ilmu yang
digunakan untuk menganalisis kondisi suatu wilayah dengan menekankan
analisisnya pada aspek-aspek sosial ekonomi dan geografi, sedangkan regional
planning yang lebih menekankan analisisnya pada aspek-aspek tata ruang, land
use (tata guna lahan) dan perencanaan (planning).
7. Ilmu ekonomi regional dan ekonomi
pembangunan mempunyai sasaran yang sama, yaitu mencari langkah-langkah yang
perlu ditempuh untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat, akan tetapi, keduanya
berbeda terutama karena luas cakupannya.
8. Hampir semua disiplin ilmu berguna
dalam perencanaan pembangunan. Ilmu ekonomi regional dapat berperan dalam
penentuan kebijakan awal, seperti menyarankan komoditi atau kegiatan apa yang
perlu dijadikan unggulan dan di wilayah mana komoditi itu dapat dikembangkan.
9. Sampai saat ini, para ahli ekonomi
regional masih memiliki pandangan yang berbeda tentang materi apa saja yang
termasuk dalam kategori ilmu ekonomi regional. Namun, cakupan ilmu ekonomi
regional tidak mungkin dibahas lepas dari induknya, yaitu teori ekonomi umum
(terutama cabang ekonomi makro dan ekonomi pembangunan). Berbagai ahli
mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang cakupan ilmu ekonomi regional.
Konsep Wilayah (Region)
1. Ilmu ekonomi regional muncul sebagai
kritik dari beberapa ahli ekonomi yang tidak puas akan analisis ilmu ekonomi
tradisional yang mengabaikan penggunaan konsep space (ruang). Menurut
Budiharsono (2001: 13) analisis ilmu ekonomi berada pada alam tanpa ruang
(spaceless world). Ilmu ekonomi regional tampil dengan memberikan tekanan
analisisnya pada penerapan konsep space (ruang) dalam menganalisis
masalah-masalah yang berhubungan dengan sosial ekonomi dan sosial.
2. Unsur-unsur ruang yang terpenting
adalah jarak, lokasi, bentuk, dan ukuran (skala). Unsur-unsur tersebut secara
bersama-sama menyusun unit tata ruang yang disebut wilayah (region). Untuk
menerapkan unsur ruang (space) tersebut, ilmu ekonomi regional menggunakan
konsep wilayah (region) yang dapat diformulasikan sesuai dengan kebutuhan
analisis.
3. Menurut Glasson (1977) ada dua cara
pandang yang berbeda tentang wilayah yaitu cara pandang subjektif dan cara
pandang objektif. Glasson (1977) membedakan wilayah berdasarkan kondisinya atau
berdasarkan fungsinya. Menurut Haggett (1977) ada 3 jenis wilayah, yaitu
wilayah homogen (homogenous regions), wilayah nodal (nodal regions) dan wilayah
perencanaan (planning or program regions).
4. Budiharsono (2001: 14) mendefinisikan
wilayah sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu yang
bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah juga dapat diartikan
sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan
atau fungsional (Adisasmita, 2005: 86).
5. Dalam analisis ekonomi regional
beberapa konsep wilayah (region) yang lazim digunakan, yaitu (1) Wilayah
Homogen (Homogeneous Region); (2) Wilayah Nodal (Nodal/Polarized Region); (3) Wilayah
Administratif; dan (4) Wilayah Perencanaan (Planning Region).
6. Friedmann dan Alonso (1964) membuat 4
(empat) klasifikasi wilayah pembangunan, yaitu (1) metropolitan regions; (2)
development axes; (3) frontier regions; (4) depressed regions. (Adisasmita,
2005: 93)
.Konsep Wilayah
Wilayah (region)
didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu
dan bagian-bagiannya tergantung secarainternal. Wilayah dapat di bagi menjadi
empat jenis yaitu; (1) wilayahhomogen, (2) wilayah nodal. (3) wilayah
perencanaan, (4) wilayahadministrative
1.Wilayah Homogen
Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari
aspek/criteriamempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama.
Sifat-sifatatau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi
(sepertidaerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang homogen, daerah dengan
tingkat pendapatan rendah/miskin dll).Geografi seperti wilayah yang mempunyai topografi atau iklim yang sama), agama,suku,dan sebagainya mengemukakan bahwa wilayah homogen dibatasi berdasarkan keseragamamnya secara interna l(internaluniformity).Contoh wilayah homogeny adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari indramayu,subang dan karawang).
tingkat pendapatan rendah/miskin dll).Geografi seperti wilayah yang mempunyai topografi atau iklim yang sama), agama,suku,dan sebagainya mengemukakan bahwa wilayah homogen dibatasi berdasarkan keseragamamnya secara interna l(internaluniformity).Contoh wilayah homogeny adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari indramayu,subang dan karawang).
2.Wilayah Nodal
Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara
fungsionalmempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah
belakangnya(interland).Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari
aruspenduduk,factor produksi,barang dan jasa,ataupun komunikasi
dantransportasi. menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang palingideal
untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomiwilayah,mengartikan wilayah
tersebutsebagai ekonomi ruang yang yangdi kuasai oleh suatu atau beberapa pusat
kegiatan ekonomiWilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda di
dalamorganisasi tata ruag masyrakat.Perbedaan ini jelas terlihat pada
arusperdagangan.Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogenadalah
suatu out put yang dapat diekspor bersama dimana seluruhwilayah merupakan suatu
daerah surplus untuk suatu out putter tentu,sehinga berbagai tempat di wilayah
tersebut kecil atau tidaksama sekali kemungkinannya untuk mengadakan
perdagangan secara luas diantara satu sama lainya. sebaliknya,dalam wilayah
nodal,pertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah tersebut
merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya daerah belakang akan
menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa tenaga kerja pada daerah
inti,sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk barang
jadi.
3.Wilayah Administratif
Wilayah Administratif adalah wilayah
yang batas-batasnya di tentukanberdasarkan kepentingan administrasi
pemerintahan atau politik,seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan,
desa/kelurahan, dan RT/RW.Bahwa di dalam praktek, apabila membahas mengenai
pembangunanwilayah,maka pengertian wilayah administrasi merupakan pengertian
yangpaling banyak digunakan. Lebih populernya pengunaan pengertiantersebut di
sebabkan dua factoryakni : (a) dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan
wilayah di perlukan tindakan-tindakan dariberbagai badan pemerintahan.Dengan
demikian,lebih praktis apabila pembangunan wilayah di dasarkan pada suatu
wilayah administrasi yang telah ada; dan (b) wilayah yang batasnya di tentukan
berdasarkan atassuatu administrasi pemerintah lebih mudah di analisis,karena
sejaklama pengumpulan data di berbagai bagian wilayah berdasarkan padasuatu
wilayah administrasi tersebut.Namun dalam kenyataannya,pembangunan tersebut
sering kali tidak hanyadalam suatu wilayah administrasi,sebagai contoh adalah
pengelolaan pesisir ,pengelolaan daerah aliran sungai ,pengelolaan lingkungan
dan sebagainya,yang batasnya bukan berdasarkan administrasi namun berdasarkan
batas ekologis dan seringkali litas batas wilayah administrasi.
4.Wilayah Perencanaan
Mendefinisikan wilayah perencanan
(planning region atau programmingregion) sebagai wilayah yang memperlihatkan
koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapt
dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya
perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan
kerja,namun cukup kecil untuk memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya
dapat dipandang sebagai satu kesatuan. Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek
fisik dan ekonomi,namun ada juga dari aspek ekologis.Misalnya dalam kaitannya
dengan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).Pengelolaan daerah aliran sungai
harus direncanakan dan dikelola mulai dari hulu sampai hilirnya.Contoh wilayah
perencanaan dariaspek ekologis adalah DAS Cimanuk,DAS Brantas,DAS Citanduy dan
lain sebagainya
TEORI
LOKASI
Untuk
memilih lokasi kegiatan ekonomi dan sosial serta analisa
interaksi antar wilayah Faktor Penentu
Pemilihan Lokasi kegiatan ekonomi :1. Ongkos angkut2. Perbedaan
upah antar wilayah3.Keuntungan
aglomerasi muncul bila kegiatan ekonomi yang salin terkait terkonsetrasi pada suatu tempat
tertentu. Keterkaitan : backward linkage ( dengan bahan
baku ), forward linka
Keuntungan aglomerasi muncul dalam 3 bentuk
:a. keuntungan skala besar baikbahanbakumaupun pasar ( Scale economies ) b.
Keuntungan Lokalisasi ( localisation economies )dari penurunan ongkos angkutc.
Keuntungan karena penggunaan fasilitas secara bersama (urbanization economies ) :listrik, gudang, angkutan,
air dll.4. Konsentarsi permintaan antar wilayah ( Spatial Demand )5. Kompetisi
antar wilayah ( Spatial Competition )Bila persaingan tajam seperti pada pasar
persaingan sempurna, maka pemilihan lokasiperusahaan cenderung terkonsentrasi
dengan perusahaan l;ain yang menjual produk yang sama.. Bila
persaingan tidak tajam ata pada pasar monopoli, pemilihan
lokasicenderung bebas.6.Harga dan
sewa tanah Untuk maksimalisas ikeuntungan,
perusahaan akan cenderung memilih lokasi dimana harga sewa tanah rendah.Teori Lokasi:1.
Bid Rent Theories ( Von Thunen )Pemilihan lokasi didasarkan pada kemampuan
membayar harga tanah ( bid – rent ) yang berbeda dengan harga pasar tanah
( land – rent ).lokasi berdasarkan bid-renttertinggi.Makin dekat letaknya
dengan pasar penjualan atau pusat kota makin tinggi sea tanahmakin berkurang
biaya transportasi.Model Von Thunen dapat dipakai untuk menentukan distribusi
kegiatan pertanian.Komoditas pertanian yang mempunyai panen hasil per hektar
yang lebih rendah danharga pasar lebih rendah akan ditanam di aats tanah yang
lebih jauh dari pusat
.2. Least Cost Theories ( Alfred Weber )
:Pemilihan lkokasi pada prinsip biaya minimum ( least cost ). Lokasi optimal :
pada biayaproduksi dfan ongkos angkut terkecil.hasil : keuntungan maksimal
3. Market Area Theories ( August Losch )
:Pemilihan lokasi pada prinsip luas pasar ( market area ) terbesar yang
dikuasaiperusahaan
ANALISA INPUT OUTPUT
Menggambarkan kaitan antar industri / sektor
sehingga mempermudah pemahaman terhadap ekonomi regional.2.Mengidentifikasi direct&indirect demand dalam suatu industri.3.Untuk
mengetahui backward n.5.Menghitung kebutuhan
tenaga kerja dan modal Input
:a. input primer : berupa tenaga kerja, keahlian, peralatan, modal. b. input antara ( intermediate
input ) : output dari sektor lain intermediate goods. Analisa I-O tidak
langsung sawi tCPO -pabrik minyak namun bila :Demand minyak goreng
naik demand CPO naik demand TBS naik demand pupuk dan pestisida
naik demand tenaga kerja naik.Untuk analisa :a. Sektoral ( industri
)intra, inter industrib. RegionalIntra : Single Region Inter
: sektor dalam wilayah
memproduksi 1output .Koefisien
input :bersanya input yang dibutuhkan dari sektor lain
agars ektor tsb dapatmenghasilkan
produk senilai input dari
masing – masing sector dibagi total output dari sektor tsb.IRIO ( Inter
Regional Input Output ) wilayah atau lebih, multisektoral
Perluasan dari Single Region, dg
memasukkan unsur ekspor imporTransaksi dibagi menjadi sektor & wilayah asal
dan sektor & wilayah tujuan.Bila Single Region menganggap semua sektor
input sama penting terhadap sektor output,makaIRIO memberikan pembobotan utk setiap
sektornya melalui koeffisien input.Dampak ekonomi dapat dihitung secara
sektoral ( spt Single Region ) dan spasial.c.MRIO ( Multi
Regional Input Output)Analysis
Banyak wilayah,multi sektoral
Penyederhanaan IRIO Asumsi :Penjualan dari output sektor 1 wilayah L ke
sektor di wilayah M ditampungdalam suatu pool dari barang 1, bersama dengan
semua output sektor 1 dari wilayah M.Data yang diperlukan
: data pengiriman barang antar wilayah,tanpa
spesifikasi pembeli di wilayah tujuan
tidak perlu data sektor output.Data
pengiriman tidak hanya utk penggunaan interindustri namun juga
untuk memuaskan final demand ( mis household consumption ) di wilayah
tujuan.
NERACA
EKONOMI REGIONAL
Perangkat Ekonomi regional
a. Perhitungan Pendapatan Nasional :
Segi produksiSegi PendapatanSegi Pengeluaran
PDRB atas dasar harga pasar / harga
berlaku: minus penyusutan
Menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitungdengan menggunakan harga yang berlaku
setiap tahun, PDRB atas harga konstan adalah nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung denganmenggunakan harga yang berlaku pada satu
tahun terten
Data PDRB merupakan salah satu indicator
ekonomi makro yang dapat menunjukkankondisi perekonomian daerah setiap
tahun. PDRN atas dasar harga pasar minus pajak tidak langsung
netto PDRN atas dasar biaya faktor: + pendapatan netto yang mengalir (
keluar dan kedalam ) Pendapatan Regional :( - ) : Pajak pendapatan
perusahaan, keuntungan yang tidak dibagikan, iurankesejahteraan sosial( + ) :
Transfer yang diterima dari RT, bunga netto atas hutang pemerintahPendapatan
Perorangan ( Personal Income )( - ) Pajak RT, transfer yang dibayarkan oleh
RT. Pendapatan yang siap dibelanjakan ( Disposable Income ) Pendapatan
personal yang dapat dibelanjakan = pendapatan personal - pajak pendapatan
Border regional
Border regional economic
adalah cabang dari ekonomi regional yangmengkaji tentang berbagai
ketentuan dalam pembangunan ekonomi danorganisasi wilayah pada wilayah perbatasan.Border economic ( perekonomian wilyah perbatasan )
menyangkuttentang satu atau lebih kekuasaan politik yang independen,
menyebabkanbeberapa cross border heterogen dalam sistem politik dan
kebijakan kebijanekonomi yang ada pada
lokasi yang berbeda. Setiap wilayah mempunyaitujuan ekonomi dan keinginan
politik yang berbeda, kadang-kadang tidakterjadi koordinasi antar cross
border.Teori-teori tradisonal dan metodologi
dalam ekonomi regional tidak mampumenyelesaikan seluruh permasalahan
yang ada dalam border region dengansempurna.
Border regional economic dapat diberlakukan sebagai bagiantertentu dari interregional economic. Inter
regional economic didefinisikansebagai satu ketergantungan ekonomi,
interaksi dan kerjasama diantara duaatau lebih wilayah politic ( seperti :
negara bagian, provinsi, kotamada dankabupaten ).CAKUPAN BORDER REGIONAL
ECONOMIC57
1.Each independent
economies in a border-region ( masing masingperekonomian pada wilayah perbatasan )2.Cross-border economic interaction and inter
relation ( interaksi daninter relasi perekonomian antar wilayah
perbatasan ).3.Cross border economic as
whole ( perekonomian wilayah perbatasansecara keseluruhan ).BIDANG
KAJIAN AHLI EKONOMI WILAYAH PERBATASAN1. Mengkaji distribusi faktor produksi
pada wilayah-wilayah perbatasan sepertimodal, tenaga kerja, sumber daya alam,
tehnologi dan informasi yang secaraheterogen
didistribusikan dan tidak dapat melewati batas wilayah secarabebas. Hal
ini menganjurkan bahwa perekonomian wilayah perbatasan harusmemberlakukan : (a). Pembagian wilayah faktor
produksi pada wilayahperbatasan (b).
Pengaruh kerjasama ekonomi dan perdagangan antar wilayah
perbatasan. (3). Keterkaitan ekonomi antara wilayah perbatasan danpusat wilayah
masing-masing.2. Menrekonstruksi (merumuskan
kembali ) hubungan antar wilayah danmengatur instrumen kebijakan untuk
wilayah perbatasan dalam usaha untukmempromosikan
pembangunan sosial ekonomi melalui pendekatanmanajemen dan koordinasi
yang sesuai pada wilayah perbatasan tanpa harusmerubah struktur politik dan komposisi sosial . ini secara tidak
langsungmenunjukkan ada tiga aspek yang menjadi fokus : (a). Alokasi
yang rasionaldari faktor produksi dan pembangunan yang berkelanjutan. (b)
Kemungkinandan kondisi yang maksimum dari
output perekonomian dalam wilayahperbatasan. (c) Bentuk dan organisasi
kerjasama dan integrasi ekonomi padaantar wilayah perbatasan.3. Merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan
wilayah perbatasandari perspektif (pandangan) lokal dan keseluruhan. Untuk itu
ada tiga aspekyang harus
dikordinasikan : (a). Karateristik dan preferensi nasional dan wilayah perbatasan. (b). Wilayah perbatasan dan
masing-masing subwilayahnya.
gambaran struktur perekonomian menurut model Input-Output.Hubungan antara susunan
input dan distribusi output merupakan teoridasar
yang melandasi model I-O. Secara sederhana, model I-O menyajikaninformasi
tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar-satuan
kegiatan ekonomi untuk suatu waktu tertentu yang disajikan dalambentuk tabel.
Isian sepanjang baris menunjukkan alokasi output dan isianmenurut kolom
menunjukkan pemakaian input dalam proses produksi .Sebagai model kuantitatif, model I-O mampu memberi gambaranmenyeluruh
tentang:(1)struktur perekonomian yang
mencakup struktur output dannilai
tambah masing-masing kegiatan ekonomi di suatudaerah
), yaitu penggunaanbarang
dan jasa oleh kegiatan produksi di suatu daerah(3)struktur penyediaan barang dan jasa baik yang berupaproduksi dalam negeri maupun barang-barang yang
berasaldari impor, dan5
struktur
permintaan barang dan jasa, baik permintaan olehkegiatan
produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi,investasi dan ekspor.Kerangka
dasar model I-O terdiri atas empat kuadran seperti disajikan padaGambar 1.Kuadran I: Menunjukkan arus barang dan jasa yang
dihasilkandandigunakan oleh
sektor-sektor ekonomi dalam prosesproduksi
di suatu perekonomian. Kuadran ini menunjukkandistribusi penggunaan barang dan jasa untuk suatu prosesproduksi
sehingga disebut juga sebagai transaksi antara(intermediate transaction.Kuadran II: Menunjukkan permintaan akhir (final demand dan impor.Permintaan akhir
yaitu penggunaan barang dan jasa bukanuntuk proses produksi yang biasanya
terdiri atas konsumsirumah tangga,
pengeluaran pemerintah, pembentukan modaltetap bruto, perubahan
persediaan( dan ekspor.Kuadran III: Memperlihatkan
input primer dari sektor-sektor produksi, yaitusemua balas jasa setiap faktor produksi yang biasanyameliputi upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan
dan pajaktidak langsung neto.Kuadran
IV: Memperlihatkan input primer yang langsung didistribusikan kesektor-sektor
permintaan akhir. Informasi ini digunakan dalamSistem Neraca SosialKuadran I : Transaksi antar
kegiatan(nxn)Kuadran II : Permintaan akhir (nxm)Kuadran III : Input primersektorKuadranIV:Inputprimer 60
produksi(pxn)permintaan
akhir (pxm)Tiap kuadran dinyatakan
dalam bentuk matriks, masing-masingdengan
dimensi seperti tertera pada Gambar 1. Bentuk seluruh matriks inimenunjukkan kerangka model I-O yang berisi uraian
statistik mengenaitransaksi barang dan jasa antar berbagai kegiatan ekonomi
dalam suatuperiode tertentu. Kumpulan sektor produksi pada kuadran pertama,
yangberisi kelompok produsen, memanfaatkan berbagai sumberdaya dalammenghasilkan barang dan jasa yang secara makro
disebut sebagai sistemproduksi. Sektor di dalam sistem produksi ini dinamakan
sektor endogen.Sedangkan sektor di
luar sistem produksi, yaitu yang berada di kuadrankedua, ketiga dan keempat dinamakan sektor
eksogen. Dengan demikian,dapat dilihat secara jelas bahwa model I-O
membedakan dengan tegas sektor endogen
dengan sektor eksogen. Output, selain digunakan dalam sistemproduksi dalam bentuk permintaan antara, juga
digunakan di luar sistemproduksi dalam bentuk permintaan akhir. Input
yang digunakan dalam sistemproduksi ada yang
berasal dari dalam sistem produksi berupa input antaradan juga ada yang berasal dari luar sistem
produksi yang disebut inputprimer.Tabel
I-O pertama kali diperkenalkan oleh W. Leontief pada tahun1930-an. Tabel I-O adalah suatu tabel yang
menyajikan informasi tentangtransaksi barang dan jasa yang terjadi antar sektor
produksi di dalam suatuekonomi dengan bentuk penyajian berupa
matriks.Angka-angka di dalam Tabel I-O menunjukkan hubungan dagang antar sektor yang berada dalam perekonomian suatu
wilayah. Setiap barismenunjukkan secara rinci jumlah penjualan dari
sebuah sektor, yang terterapada kolom penjual, ke berbagai sektor, yang
tertulis di bawah label pembeli.Karena
sebuah sektor tidak menjual barangnya kepada semua sektor yangada, maka
umum dijumpai angka nol dalam sebuah baris di dalam Tabel I-O.Adapun kolom
dalam Tabel I-O mencatat berbagai pembelian yang dilakukansebuah sektor
terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor yang ada di dalam wilayah tersebut.Jikangka-angkayangberadap
suatu sektor juga banyak dijumpai angka nol,
hal ini karena sebuahsektor tidak selalu membeli barang dan jasa dari seluruh
sektor yang ada diperekonomian
negara tersebut.Selain transaksi antar sektor, ada lagi beberapa transaksi yang
dicatatdalam sebuah Tabel I-O. Perusahaan-perusahaan
di dalam suatu sektor menjual
hasil produknya ke konsumen (rumah-tangga), pemerintah, danperusahaan di luar negeri, ditambah lagi sebagian
hasil produksi jugadijadikan bagian dari investasi oleh sektor lainnya.
Penjualan-penjualan yangbaru saja disebutkan
ini dapat dikelompokkan ke dalam satu neraca yangdisebut “konsumsi
akhir.” Dalam hal pembelian, selain barang dan jasa dariberbagai sektor, perusahaan juga membutuhkan jasa tenaga kerja danmemberikan
kompensasi pada pemilik modal atau kapital. Pembayaran jasakepada tenaga kerja dan pemilik modal disebut
pembayaran untuk “nilaitambah.” Selain itu perusahaan juga membeli barang dan
jasa dari luar negeri, dengan kata lain, perusahaan mengimpor
barang dan jasa. Transaksiimpor barang dan
jasa ini dicatat pada baris “impor.” Dengan demikian,lengkaplah
transaksi-transaksi perdagangan dari berbagai sektor yang ada didalam suatu negara