Posted by : Anak Bone Kamis, 06 Oktober 2011

La Pareppai To Sappewali (1718–1721) menggantikan saudaranya La Padassajati menjadi Mangkau’ di Bone. Inilah anak tertua dari La Patau Matanna Tikka MatinroE ri Nagauleng dari isterinya yang bernama We Mariama Karaeng Pattukangang.

La Pareppai To Sappewali di samping sebagai Arumpone, dia juga sebagai Somba ri Gowa dan Datu di Soppeng. Dia menggantikan neneknya sebagai Somba ri Gowa pada tahun 1709 M. Dia pula diberi nama Sultan Ismail yang disebut dalam khutbah Jumat.

Ketika menjadi Karaeng ri Gowa, ia bermusuhan dengan ayahnya. Tetapi permusuhan tersebut berakhir dengan kekalahan Gowa dari serangan Bone.

Karena La Pareppai To Sappewali kelihatannya tidak terlalu menguasai pemerintahan, maka pada tahun 1711 M. dia meletakkan Akkarungeng di Gowa, Bone dan Soppeng. Ketika ia meninggal dinamakan MatinroE ri Somba Opu.

Anaknya kawin dengan We Gumittiri yang melahirkan La Muanneng yang kemudian menjadi Arung Pattiro. La Muanneng kawin dengan sepupu satu kalinya yang bernama We Pakkemme’ Arung Majang, anak dari MatinroE ri Malimongeng dari isterinya yang bernama Sitti Habiba.

La Muanneng dengan We Tenri Pakkemme’ melahirkan anak yang bernama La Pajarungi Daeng Mallalengi Arung Majang. La Pajarungi kawin dengan Satari, eppo uttuna (cicit) La Tenri Gora Arung Majang, yang kemudian melahirkan La Berahima Daeng Mallongi.

Selanjutnya La Muanneng dengan We Gumittiri juga melahirkan La Massellomo yang menjadi Ponggawa Bone, yang kelak kemudian digelari Ponggawa Bone LaoE ri Luwu. La Massellomo kawin dengan Petta ri Batu Pute, melahirkan anak laki-laki yang bernama La Massompongeng, inilah yang menjadi Arung Amali.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Blogger templates

follow me on twitter

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Bayu Alfian -Dark Amaterasu Template- Design by YONDARKNESS -Original by Blog Johanes-