Posted by : Anak Bone Sabtu, 23 Juni 2012


Hakikat Ilmu Ekonomi Regional
1.    Ilmu ekonomi regional adalah cabang ilmu ekonomi yang memasukkan unsur lokasi dalam bahasan ilmu ekonomi tradisional.
2.    Ilmu ekonomi regional memiliki kekhususan dalam menjawab pertanyaan where, yaitu tentang di mana lokasi dari suatu kegiatan yang seharusnya, namun tidak menunjuk pada lokasi konkret.
3.    Ilmu ekonomi regional pada umumnya memiliki tujuan yang sama dengan teori ekonomi umum, yaitu full employment, economic growth, dan price stability.
4.    Ilmu ekonomi regional bermanfaat untuk membantu perencana wilayah menghemat waktu dan biaya dalam memilih lokasi.
5.    Pada implementasi fisik di lapangan, ilmu ekonomi regional harus diimplementasikan dengan cabang ilmu lain yang cocok dengan kegiatan yang akan dilakukan.
6.    Ilmu ekonomi regional murni membicarakan prinsip-prinsip ekonomi yang terkait dengan wilayah. Terdapat 2 kelompok ilmu yang lazim menggunakan ilmu ekonomi regional sebagai peralatan analisis. Regional science adalah gabungan berbagai disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisis kondisi suatu wilayah dengan menekankan analisisnya pada aspek-aspek sosial ekonomi dan geografi, sedangkan regional planning yang lebih menekankan analisisnya pada aspek-aspek tata ruang, land use (tata guna lahan) dan perencanaan (planning).
7.    Ilmu ekonomi regional dan ekonomi pembangunan mempunyai sasaran yang sama, yaitu mencari langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat, akan tetapi, keduanya berbeda terutama karena luas cakupannya.
8.    Hampir semua disiplin ilmu berguna dalam perencanaan pembangunan. Ilmu ekonomi regional dapat berperan dalam penentuan kebijakan awal, seperti menyarankan komoditi atau kegiatan apa yang perlu dijadikan unggulan dan di wilayah mana komoditi itu dapat dikembangkan.
9.    Sampai saat ini, para ahli ekonomi regional masih memiliki pandangan yang berbeda tentang materi apa saja yang termasuk dalam kategori ilmu ekonomi regional. Namun, cakupan ilmu ekonomi regional tidak mungkin dibahas lepas dari induknya, yaitu teori ekonomi umum (terutama cabang ekonomi makro dan ekonomi pembangunan). Berbagai ahli mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang cakupan ilmu ekonomi regional.
Konsep Wilayah (Region)
1.    Ilmu ekonomi regional muncul sebagai kritik dari beberapa ahli ekonomi yang tidak puas akan analisis ilmu ekonomi tradisional yang mengabaikan penggunaan konsep space (ruang). Menurut Budiharsono (2001: 13) analisis ilmu ekonomi berada pada alam tanpa ruang (spaceless world). Ilmu ekonomi regional tampil dengan memberikan tekanan analisisnya pada penerapan konsep space (ruang) dalam menganalisis masalah-masalah yang berhubungan dengan sosial ekonomi dan sosial.
2.    Unsur-unsur ruang yang terpenting adalah jarak, lokasi, bentuk, dan ukuran (skala). Unsur-unsur tersebut secara bersama-sama menyusun unit tata ruang yang disebut wilayah (region). Untuk menerapkan unsur ruang (space) tersebut, ilmu ekonomi regional menggunakan konsep wilayah (region) yang dapat diformulasikan sesuai dengan kebutuhan analisis.
3.    Menurut Glasson (1977) ada dua cara pandang yang berbeda tentang wilayah yaitu cara pandang subjektif dan cara pandang objektif. Glasson (1977) membedakan wilayah berdasarkan kondisinya atau berdasarkan fungsinya. Menurut Haggett (1977) ada 3 jenis wilayah, yaitu wilayah homogen (homogenous regions), wilayah nodal (nodal regions) dan wilayah perencanaan (planning or program regions).
4.    Budiharsono (2001: 14) mendefinisikan wilayah sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu yang bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah juga dapat diartikan sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau fungsional (Adisasmita, 2005: 86).
5.    Dalam analisis ekonomi regional beberapa konsep wilayah (region) yang lazim digunakan, yaitu (1) Wilayah Homogen (Homogeneous Region); (2) Wilayah Nodal (Nodal/Polarized Region); (3) Wilayah Administratif; dan (4) Wilayah Perencanaan (Planning Region).
6.    Friedmann dan Alonso (1964) membuat 4 (empat) klasifikasi wilayah pembangunan, yaitu (1) metropolitan regions; (2) development axes; (3) frontier regions; (4) depressed regions. (Adisasmita, 2005: 93)
.Konsep Wilayah
Wilayah (region) didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh kriteria tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secarainternal. Wilayah dapat di bagi menjadi empat jenis yaitu; (1) wilayahhomogen, (2) wilayah nodal. (3) wilayah perencanaan, (4) wilayahadministrative
           1.Wilayah Homogen
      Wilayah homogen adalah wilayah yang dipandang dari aspek/criteriamempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifatatau ciri-ciri kehomogenan ini misalnya dalam hal ekonomi (sepertidaerah dengan stuktur produksi dan kosumsi yang homogen, daerah dengan
tingkat pendapatan rendah/miskin dll).Geografi seperti wilayah yang mempunyai topografi atau iklim yang sama), agama,suku,dan sebagainya mengemukakan bahwa wilayah homogen dibatasi berdasarkan keseragamamnya secara interna l(internaluniformity).Contoh wilayah homogeny adalah pantai utara Jawa barat (mulai dari indramayu,subang dan karawang).
          2.Wilayah Nodal
        Wilayah nodal (nodal region) adalah wilayah yang secara fungsionalmempunyai ketergantungan antara pusat (inti) dan daerah belakangnya(interland).Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari aruspenduduk,factor produksi,barang dan jasa,ataupun komunikasi dantransportasi. menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang palingideal untuk di gunakan dalam analisis mengenai ekonomiwilayah,mengartikan wilayah tersebutsebagai ekonomi ruang yang yangdi kuasai oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomiWilayah homogen dan nodal memainkan peranan yang berbeda di dalamorganisasi tata ruag masyrakat.Perbedaan ini jelas terlihat pada arusperdagangan.Dasar yang biasa di gunakan untuk suatu wilayah homogenadalah suatu out put yang dapat diekspor bersama dimana seluruhwilayah merupakan suatu daerah surplus untuk suatu out putter tentu,sehinga berbagai tempat di wilayah tersebut kecil atau tidaksama sekali kemungkinannya untuk mengadakan perdagangan secara luas diantara satu sama lainya. sebaliknya,dalam wilayah nodal,pertukaran barang dan jasa secara intern di dalam wilayah tersebut merupakan suatu hal yang mutlak harus ada. Biasanya daerah belakang akan menjual barang-barang mentah (raw material) dan jasa tenaga kerja pada daerah inti,sedangkan daerah inti akan menjual ke daerah belakang dalam bentuk barang jadi.
        3.Wilayah Administratif
Wilayah Administratif adalah wilayah yang batas-batasnya di tentukanberdasarkan kepentingan administrasi pemerintahan atau politik,seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, dan RT/RW.Bahwa di dalam praktek, apabila membahas mengenai pembangunanwilayah,maka pengertian wilayah administrasi merupakan pengertian yangpaling banyak digunakan. Lebih populernya pengunaan pengertiantersebut di sebabkan dua factoryakni : (a) dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan wilayah di perlukan tindakan-tindakan dariberbagai badan pemerintahan.Dengan demikian,lebih praktis apabila pembangunan wilayah di dasarkan pada suatu wilayah administrasi yang telah ada; dan (b) wilayah yang batasnya di tentukan berdasarkan atassuatu administrasi pemerintah lebih mudah di analisis,karena sejaklama pengumpulan data di berbagai bagian wilayah berdasarkan padasuatu wilayah administrasi tersebut.Namun dalam kenyataannya,pembangunan tersebut sering kali tidak hanyadalam suatu wilayah administrasi,sebagai contoh adalah pengelolaan pesisir ,pengelolaan daerah aliran sungai ,pengelolaan lingkungan dan sebagainya,yang batasnya bukan berdasarkan administrasi namun berdasarkan batas ekologis dan seringkali litas batas wilayah administrasi.
         4.Wilayah Perencanaan
Mendefinisikan wilayah perencanan (planning region atau programmingregion) sebagai wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapt dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan kerja,namun cukup kecil untuk memungkinkan persoalan-persoalan perencanaannya dapat dipandang sebagai satu kesatuan. Wilayah perencanaan bukan hanya dari aspek fisik dan ekonomi,namun ada juga dari aspek ekologis.Misalnya dalam kaitannya dengan pengelolaan daerah aliran sungai (DAS).Pengelolaan daerah aliran sungai harus direncanakan dan dikelola mulai dari hulu sampai hilirnya.Contoh wilayah perencanaan dariaspek ekologis adalah DAS Cimanuk,DAS Brantas,DAS Citanduy dan lain sebagainya
TEORI LOKASI
   Untuk memilih lokasi kegiatan ekonomi dan sosial serta analisa interaksi antar wilayah Faktor Penentu Pemilihan Lokasi kegiatan ekonomi :1. Ongkos angkut2. Perbedaan upah antar wilayah3.Keuntungan aglomerasi muncul bila kegiatan ekonomi yang salin terkait terkonsetrasi pada suatu  tempat tertentu. Keterkaitan : backward linkage ( dengan bahan baku ), forward linka
          Keuntungan aglomerasi muncul dalam 3 bentuk :a. keuntungan skala besar baikbahanbakumaupun pasar ( Scale economies ) b. Keuntungan Lokalisasi ( localisation economies )dari penurunan ongkos angkutc. Keuntungan karena penggunaan fasilitas secara bersama (urbanization economies ) :listrik, gudang, angkutan, air dll.4. Konsentarsi permintaan antar wilayah ( Spatial Demand )5. Kompetisi antar wilayah ( Spatial Competition )Bila persaingan tajam seperti pada pasar persaingan sempurna, maka pemilihan lokasiperusahaan cenderung terkonsentrasi dengan perusahaan l;ain yang menjual produk  yang sama.. Bila persaingan tidak tajam ata pada pasar monopoli, pemilihan lokasicenderung bebas.6.Harga dan sewa tanah Untuk maksimalisas ikeuntungan, perusahaan akan cenderung memilih lokasi dimana harga sewa tanah rendah.Teori Lokasi:1. Bid Rent Theories ( Von Thunen )Pemilihan lokasi didasarkan pada kemampuan membayar harga tanah ( bid – rent ) yang berbeda dengan harga pasar tanah ( land – rent ).lokasi berdasarkan bid-renttertinggi.Makin dekat letaknya dengan pasar penjualan atau pusat kota makin tinggi sea tanahmakin berkurang biaya transportasi.Model Von Thunen dapat dipakai untuk menentukan distribusi kegiatan pertanian.Komoditas pertanian yang mempunyai panen hasil per hektar yang lebih rendah danharga pasar lebih rendah akan ditanam di aats tanah yang lebih jauh dari pusat
.2. Least Cost Theories ( Alfred Weber ) :Pemilihan lkokasi pada prinsip biaya minimum ( least cost ). Lokasi optimal : pada biayaproduksi dfan ongkos angkut terkecil.hasil : keuntungan maksimal
3. Market Area Theories ( August Losch ) :Pemilihan lokasi pada prinsip luas pasar ( market area ) terbesar yang dikuasaiperusahaan
ANALISA INPUT OUTPUT
Menggambarkan kaitan antar industri / sektor sehingga mempermudah pemahaman terhadap ekonomi regional.2.Mengidentifikasi direct&indirect demand dalam suatu industri.3.Untuk mengetahui backward n.5.Menghitung kebutuhan tenaga kerja dan modal Input :a. input primer : berupa tenaga kerja,  keahlian,  peralatan,  modal. b. input antara ( intermediate input ) : output dari sektor lain intermediate goods. Analisa I-O tidak langsung sawi tCPO -pabrik minyak namun bila :Demand minyak goreng naik demand CPO naik demand TBS naik demand pupuk dan pestisida naik demand tenaga kerja naik.Untuk analisa :a. Sektoral ( industri )intra, inter industrib. RegionalIntra : Single Region Inter : sektor dalam wilayah memproduksi 1output .Koefisien input :bersanya input yang dibutuhkan dari sektor lain agars ektor tsb dapatmenghasilkan produk senilai input dari masing – masing sector dibagi total output dari sektor tsb.IRIO ( Inter Regional Input Output ) wilayah atau lebih, multisektoral Perluasan dari Single Region, dg memasukkan unsur ekspor imporTransaksi dibagi menjadi sektor & wilayah asal dan sektor & wilayah tujuan.Bila Single Region menganggap semua sektor input sama penting terhadap sektor output,makaIRIO memberikan pembobotan utk setiap sektornya melalui koeffisien input.Dampak ekonomi dapat dihitung secara sektoral ( spt Single Region ) dan spasial.c.MRIO ( Multi Regional Input Output)Analysis Banyak wilayah,multi sektoral Penyederhanaan IRIO Asumsi :Penjualan dari output sektor 1 wilayah L ke sektor di wilayah M ditampungdalam suatu pool dari barang 1, bersama dengan semua output sektor 1 dari wilayah M.Data yang diperlukan : data pengiriman barang antar wilayah,tanpa spesifikasi pembeli di wilayah tujuan tidak perlu data sektor output.Data pengiriman tidak hanya utk penggunaan interindustri namun juga untuk memuaskan final demand ( mis household consumption ) di wilayah tujuan.
NERACA EKONOMI REGIONAL
Perangkat Ekonomi regional
a. Perhitungan Pendapatan Nasional :
Segi produksiSegi PendapatanSegi Pengeluaran PDRB atas dasar harga pasar / harga berlaku: minus penyusutan  Menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitungdengan menggunakan harga yang berlaku setiap tahun, PDRB atas harga konstan adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung denganmenggunakan harga yang berlaku pada satu tahun terten

Data PDRB merupakan salah satu indicator ekonomi makro yang dapat menunjukkankondisi perekonomian daerah setiap tahun. PDRN atas dasar harga pasar minus pajak tidak langsung netto PDRN atas dasar biaya faktor: + pendapatan netto yang mengalir ( keluar dan kedalam ) Pendapatan Regional :( - ) : Pajak pendapatan perusahaan, keuntungan yang tidak dibagikan, iurankesejahteraan sosial( + ) : Transfer yang diterima dari RT, bunga netto atas hutang pemerintahPendapatan Perorangan ( Personal Income )( - ) Pajak RT, transfer yang dibayarkan oleh RT.  Pendapatan yang siap dibelanjakan ( Disposable Income ) Pendapatan personal yang dapat dibelanjakan = pendapatan personal - pajak pendapatan
Border regional
Border regional economic adalah cabang dari ekonomi regional yangmengkaji tentang berbagai ketentuan dalam pembangunan ekonomi danorganisasi wilayah pada wilayah perbatasan.Border economic ( perekonomian wilyah perbatasan ) menyangkuttentang satu atau lebih kekuasaan politik yang independen, menyebabkanbeberapa cross border heterogen dalam sistem politik dan kebijakan kebijanekonomi yang ada pada lokasi yang berbeda. Setiap wilayah mempunyaitujuan ekonomi dan keinginan politik yang berbeda, kadang-kadang tidakterjadi koordinasi antar cross border.Teori-teori tradisonal dan metodologi dalam ekonomi regional tidak mampumenyelesaikan seluruh permasalahan yang ada dalam border region dengansempurna. Border regional economic dapat diberlakukan sebagai bagiantertentu dari interregional economic. Inter regional economic didefinisikansebagai satu ketergantungan ekonomi, interaksi dan kerjasama diantara duaatau lebih wilayah politic ( seperti : negara bagian, provinsi, kotamada dankabupaten ).CAKUPAN BORDER REGIONAL ECONOMIC57

1.Each independent economies in a border-region ( masing masingperekonomian pada wilayah perbatasan )2.Cross-border economic interaction and inter relation ( interaksi daninter relasi perekonomian antar wilayah perbatasan ).3.Cross border economic as whole ( perekonomian wilayah perbatasansecara keseluruhan ).BIDANG KAJIAN AHLI EKONOMI WILAYAH PERBATASAN1. Mengkaji distribusi faktor produksi pada wilayah-wilayah perbatasan sepertimodal, tenaga kerja, sumber daya alam, tehnologi dan informasi yang secaraheterogen didistribusikan dan tidak dapat melewati batas wilayah secarabebas. Hal ini menganjurkan bahwa perekonomian wilayah perbatasan harusmemberlakukan : (a). Pembagian wilayah faktor produksi pada wilayahperbatasan (b). Pengaruh kerjasama ekonomi dan perdagangan antar wilayah perbatasan. (3). Keterkaitan ekonomi antara wilayah perbatasan danpusat wilayah masing-masing.2. Menrekonstruksi (merumuskan kembali ) hubungan antar wilayah danmengatur instrumen kebijakan untuk wilayah perbatasan dalam usaha untukmempromosikan pembangunan sosial ekonomi melalui pendekatanmanajemen dan koordinasi yang sesuai pada wilayah perbatasan tanpa harusmerubah struktur politik dan komposisi sosial . ini secara tidak langsungmenunjukkan ada tiga aspek yang menjadi fokus : (a). Alokasi yang rasionaldari faktor produksi dan pembangunan yang berkelanjutan. (b) Kemungkinandan kondisi yang maksimum dari output perekonomian dalam wilayahperbatasan. (c) Bentuk dan organisasi kerjasama dan integrasi ekonomi padaantar wilayah perbatasan.3. Merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan wilayah perbatasandari perspektif (pandangan) lokal dan keseluruhan. Untuk itu ada tiga aspekyang harus dikordinasikan : (a). Karateristik dan preferensi nasional dan wilayah perbatasan. (b). Wilayah perbatasan dan masing-masing subwilayahnya.
gambaran struktur perekonomian menurut model Input-Output.Hubungan antara susunan input dan distribusi output merupakan teoridasar yang melandasi model I-O. Secara sederhana, model I-O menyajikaninformasi tentang transaksi barang dan jasa serta saling keterkaitan antar-satuan kegiatan ekonomi untuk suatu waktu tertentu yang disajikan dalambentuk tabel. Isian sepanjang baris menunjukkan alokasi output dan isianmenurut kolom menunjukkan pemakaian input dalam proses produksi .Sebagai model kuantitatif, model I-O mampu memberi gambaranmenyeluruh tentang:(1)struktur perekonomian yang mencakup struktur output dannilai tambah masing-masing kegiatan ekonomi di suatudaerah
), yaitu penggunaanbarang dan jasa oleh kegiatan produksi di suatu daerah(3)struktur penyediaan barang dan jasa baik yang berupaproduksi dalam negeri maupun barang-barang yang berasaldari impor, dan5

      struktur permintaan barang dan jasa, baik permintaan olehkegiatan produksi maupun permintaan akhir untuk konsumsi,investasi dan ekspor.Kerangka dasar model I-O terdiri atas empat kuadran seperti disajikan padaGambar 1.Kuadran I: Menunjukkan arus barang dan jasa yang dihasilkandandigunakan oleh sektor-sektor ekonomi dalam prosesproduksi di suatu perekonomian. Kuadran ini menunjukkandistribusi penggunaan barang dan jasa untuk suatu prosesproduksi sehingga disebut juga sebagai transaksi antara(intermediate transaction.Kuadran II: Menunjukkan permintaan akhir (final demand  dan impor.Permintaan akhir yaitu penggunaan barang dan jasa bukanuntuk proses produksi yang biasanya terdiri atas konsumsirumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modaltetap bruto, perubahan persediaan( dan ekspor.Kuadran III: Memperlihatkan input primer dari sektor-sektor produksi, yaitusemua balas jasa setiap faktor produksi yang biasanyameliputi upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan dan pajaktidak langsung neto.Kuadran IV: Memperlihatkan input primer yang langsung didistribusikan kesektor-sektor permintaan akhir. Informasi ini digunakan dalamSistem Neraca SosialKuadran I : Transaksi antar kegiatan(nxn)Kuadran II : Permintaan akhir (nxm)Kuadran III : Input primersektorKuadranIV:Inputprimer 60

        produksi(pxn)permintaan akhir (pxm)Tiap kuadran dinyatakan dalam bentuk matriks, masing-masingdengan dimensi seperti tertera pada Gambar 1. Bentuk seluruh matriks inimenunjukkan kerangka model I-O yang berisi uraian statistik mengenaitransaksi barang dan jasa antar berbagai kegiatan ekonomi dalam suatuperiode tertentu. Kumpulan sektor produksi pada kuadran pertama, yangberisi kelompok produsen, memanfaatkan berbagai sumberdaya dalammenghasilkan barang dan jasa yang secara makro disebut sebagai sistemproduksi. Sektor di dalam sistem produksi ini dinamakan sektor endogen.Sedangkan sektor di luar sistem produksi, yaitu yang berada di kuadrankedua, ketiga dan keempat dinamakan sektor eksogen. Dengan demikian,dapat dilihat secara jelas bahwa model I-O membedakan dengan tegas sektor endogen dengan sektor eksogen. Output, selain digunakan dalam sistemproduksi dalam bentuk permintaan antara, juga digunakan di luar sistemproduksi dalam bentuk permintaan akhir. Input yang digunakan dalam sistemproduksi ada yang berasal dari dalam sistem produksi berupa input antaradan juga ada yang berasal dari luar sistem produksi yang disebut inputprimer.Tabel I-O pertama kali diperkenalkan oleh W. Leontief pada tahun1930-an. Tabel I-O adalah suatu tabel yang menyajikan informasi tentangtransaksi barang dan jasa yang terjadi antar sektor produksi di dalam suatuekonomi dengan bentuk penyajian berupa matriks.Angka-angka di dalam Tabel I-O menunjukkan hubungan dagang antar sektor yang berada dalam perekonomian suatu wilayah. Setiap barismenunjukkan secara rinci jumlah penjualan dari sebuah sektor, yang terterapada kolom penjual, ke berbagai sektor, yang tertulis di bawah label pembeli.Karena sebuah sektor tidak menjual barangnya kepada semua sektor yangada, maka umum dijumpai angka nol dalam sebuah baris di dalam Tabel I-O.Adapun kolom dalam Tabel I-O mencatat berbagai pembelian yang dilakukansebuah sektor terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor yang ada di dalam wilayah tersebut.Jikangka-angkayangberadap

         suatu sektor juga banyak dijumpai angka nol, hal ini karena sebuahsektor tidak selalu membeli barang dan jasa dari seluruh sektor yang ada diperekonomian negara tersebut.Selain transaksi antar sektor, ada lagi beberapa transaksi yang dicatatdalam sebuah Tabel I-O. Perusahaan-perusahaan di dalam suatu sektor menjual hasil produknya ke konsumen (rumah-tangga), pemerintah, danperusahaan di luar negeri, ditambah lagi sebagian hasil produksi jugadijadikan bagian dari investasi oleh sektor lainnya. Penjualan-penjualan yangbaru saja disebutkan ini dapat dikelompokkan ke dalam satu neraca yangdisebut “konsumsi akhir.” Dalam hal pembelian, selain barang dan jasa dariberbagai sektor, perusahaan juga membutuhkan jasa tenaga kerja danmemberikan kompensasi pada pemilik modal atau kapital. Pembayaran jasakepada tenaga kerja dan pemilik modal disebut pembayaran untuk “nilaitambah.” Selain itu perusahaan juga membeli barang dan jasa dari luar negeri, dengan kata lain, perusahaan mengimpor barang dan jasa. Transaksiimpor barang dan jasa ini dicatat pada baris “impor.” Dengan demikian,lengkaplah transaksi-transaksi perdagangan dari berbagai sektor yang ada didalam suatu negara
 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Blogger templates

follow me on twitter

Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Bayu Alfian -Dark Amaterasu Template- Design by YONDARKNESS -Original by Blog Johanes-