Posted by : Anak Bone
Sabtu, 20 Oktober 2012
GEMPA
BUMI
Menurut Analisi Gempa
Pusat Gempa Regional IV Makassar, gempa di Bone bukan karena pertemuan lempeng.
Melainkan adanya bidang cesar (robekan) yang terjadi di daratan Sulsel dan di
teluk Bone. Bidang cesar itu adalah cecar Saddang dan cesar Walanae. Sesar itu memanjang mulai
dari Selat Makassar sampai pantai utara Teluk Bone dengan panjang patahan
sekitar 250 kilometer.
BANJIR
Banjir
merupakan bencana alam paling sering terjadi, baik dilihat dari intensitasnya
pada suatu tempat maupun jumlah lokasi kejadian dalam setahun yaitu sekitar
40% di antara bencana alam yang lain. Salah satu Sub DAS yang terdapat di
bagian Hilir DAS Walanae yaitu Sub DAS Walanae Hilir. Sub DAS ini memilki
luas sekitar 155.137,405 Ha yang bermuara pada DAS Walanae. Sub DAS ini
merupakan Sub DAS yang stategis karena berdekatan dengan Sub DAS Walanae
Tengah dan Sub DAS Cendrana yang merupakan pemasok air pada daerah bone, wajo
dan soppeng. Peta kerawanan banjir merupakan bagian dari sistem peringatan
dini (early warning system) dari bahaya dan resiko banjir sehingga akibat
dari bencana banjir dapat diperkirakan dan pada akhimya dapat diminimalkan.
Peta tersebut diperoleh dengan menggunakan Teknik SIG (Sistem Informasi
Geografis) berdasarkan metode analisis, penilaian, pembobotan dan proses
tumpang susun (overlay) berdasarkan faktor meteorologi dan karakteristik
Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berpengaruh terhadap terjadinya banjir Dari
peta kerawanan banjir didapat bahwa Sub DAS Walanae terdiri dari tiga kelas
kerawanan banjir yaitu : kelas Kurang Rawan Banjir dengan luas 23.788,17 ha
dengan persentase yaitu 15.33%, kelas Rawan Banjir dengan luas 85.602,92 ha
dengan persentase yaitu 55.18%, kelas Sangat Rawan Banjir dengan luas
45.746,32 ha dengan persentase yaitu 29.49%. Kecamatan yang memiliki luas
kelas kerawanan sangat rawan yang paling tinggi adalah kecamatan Cendrana
dengan luas 8.443.33 ha dengan persentase yaitu 5.44% diikuti Kec. Duabaccoe
dengan luas 6.984.59 ha dengan persentase yaitu 4.50%, dan Pammana dengan
luas 6.566.46 ha dengan persentase yaitu 4.23% dari jumlah total wilayah Sub
DAS Walanae Hilir. Daerah ini mempunyai daerah sangat rawan banjir yang luas
dipengaruhi oleh faktor yaitu : kelas lereng yang umumnya datar (0 - 8%),
Ketinggian 08 – 12,5 mdpl tekstur tanah dengan kriteria Sangat halus,,
Penggunaan Lahan yang didominasi sawah, kebun campuran, tubuh air, tambak,
merupakan daerah aliran sungai dan ketinggian lahan yang rendah. Saran yang
dapat diberikan adalah, Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada penelitian
lebih lanjut sebaiknya mengunakan wilayah cakupan yang lebih kecil dan
diverifikasi dengan kejadian-kejadian banjir yang pernah terjadi.
|